Sebuah studi terbaru menemukan bahwa jumlah air di atmosfer Venus sangat rendah. Studi itu menyimpulkan jika mikroba di Bumi yang paling toleran terhadap kondisi atau iklim sangat kering nampaknya tidak akan dapat bertahan hidup di sana. Temuan ini menghapus harapan dari para peneliti bahwa Venus adalah salah satu planet yang memiliki potensi kehidupan. Sebelumnya, ilmuwan mengklai menemukan fosfin, molekul yang mungkin diciptakan oleh organisme hidup di atmosfer planet tersebut dipandang sebagai indikasi kemungkinan adanya kehidupan.
Studi memperoleh data tentang suhu, kelembaban dan tekanan di awan asam sulfat tebal yang mengelilingi planet ini. Dari nilai-nilai tersebut, para ilmuwan dapat menghitung apa yang disebut aktivitas air, tekanan uap air di dalam molekul individu di awan, yang merupakan salah satu faktor pembatas keberadaan kehidupan di Bumi. Temuan tersebut mungkin mengecewakan bagi komunitas peneliti Venus. Pada September 2020, ada penemuan fosfin, senyawa yang terbuat dari atom fosfor dan hidrogen di Bumi yang dikaitkan dengan organisme hidup di atmosfer Venus.
Saat itu, para peneliti mengatakan bahwa fosfin dapat dihasilkan oleh mikroorganisme yang berada di awan tersebut. Di Bumi, Hallsworth mengatakan, mikroorganisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam tetesan air di atmosfer ketika suhu memungkinkan. Namun, temuan studi baru berdasarkan data dari beberapa probe Venus, tidak meninggalkan kemungkinan apa pun yang hidup di awan Venus.