Matahari, Pusat dari Tata Surya

Apa itu Matahari?

Matahari adalah bintang yang berpusat pada Tata Surya. Matahari merupakan plasma panas yang berbentuk bola. Dengan diameter 1.3 juta kilometer (109 kali diameter Bumi) dan dengan massa 330.000 kali dari Bumi, Matahari adalah sumber energi paling penting untuk kita. Massa dari Matahari mewakili 99.86% dari total massa Tata Surya.

Sekitar sepertiga massa Matahari terdiri dari Hidrogen (~73%), Helium (~25%) dan sisanya elemen yang lebih berat seperti Oksigen, Karbon, Neon dan Besi. Matahari terbentuk 4.6 juta tahun yang lalu dari peluruhan gravutasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar.

Sumber dari cahaya dan panas Matahari adalah fusi antara 600 juta ton Hidrogen ke Helium dimana hal tersebut mengubah 4 juta ton bahan menjadi energi setiap detik dan membutuhkan waktu 10,000 sampai 170,000 tahun untuk keluar dari intinya.

Asal mula kata ‘Sun’ dan ‘Matahari’

Bahasa inggris Sun berasal dari Inggris Kuno sunne dan mungkin berhubungan dengan south. Kerabat Inggris sun muncul di bahasa Jerman lain termasuk Frisian Kuno sunne, sonne, Saxon Lama sunna, Belanda Tengah sonne, Belanda moderen zon, Jerman Hulu Kuno sunna, Jerman moderen sonne, Norse Lama sunna, Gothik sunnō . Semua istilah Jermanik untuk Sun berakar dari Proto-Jermanik (Jermanik Umum) *sunnōn.

Nama latin untuk Sun, Sol, tidak umum digunakan dalam bahasa Inggris sehari-hari. Sol juga digunakan oleh para astronom planet untuk merujuk pada durasi hari matahari di planet lain, seperti Mars. Kata terkait Solar adalah istilah kata sifat yang biasa digunakan, dalam hal seperti hari matahari (Solar day), gerhana matahari (solar eclipse), dan Tata Surya (Solar System).

Sedangkan untuk bahasa Indonesia sendiri, Matahari berasal dari dua kata, yaitu mata dan hari. Jadi matahari adalah “matanya Hari” atau dengan kata lain “mata milik Hari”. Hari sendiri adalah nama lain dari Dewa Wisnu yang merupakan penguasa angkasa. Oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi di angkasa disebut dengan nama “hari”, misalnya, pagi hari, siang hari, senja hari, dan yang sedang kita bicarakan: matahari.

Komposisi dari Matahari

Struktur Matahari mengandung lapisan-lapisan berikut :

  • Inti – 20-25% terdalam dari jari-jari Matahari, di mana suhu (energi) dan tekanan cukup untuk terjadinya fusi nuklir. Hidrogen melebur menjadi helium (yang saat ini tidak dapat digabungkan pada titik ini dalam kehidupan Matahari). Proses fusi melepaskan energi, dan helium berangsur-angsur menumpuk untuk membentuk inti dalam helium di dalam inti itu sendiri.
  • Zona Radiasi – Konveksi tidak dapat terjadi sampai jauh lebih dekat dengan permukaan Matahari. Oleh karena itu, antara sekitar 20-25% dari jari-jari, dan 70% dari jari-jari, ada “zona radiasi” di mana transfer energi terjadi melalui radiasi (foton) daripada dengan konveksi.
  • Tachocline – wilayah batas antara zona radiasi dan konvektif.
  • Zona Konvektif – Antara sekitar 70% dari jari-jari Matahari dan titik yang dekat dengan permukaan yang terlihat, Matahari dingin dan cukup menyebar untuk terjadinya konveksi, dan ini menjadi sarana utama perpindahan panas ke luar, mirip dengan sel cuaca yang terbentuk di atmosfer bumi.
  • Photosphere – bagian terdalam dari Matahari yang bisa kita amati langsung dengan cahaya tampak. Karena Matahari adalah objek gas, ia tidak memiliki permukaan yang jelas; bagian yang terlihat biasanya dibagi menjadi ‘photosphere’ dan ‘atmosphere’.
  • Atmosphere – gas yang mengelilingi Matahari, terdiri dari kromosfer, wilayah transisi matahari, korona dan heliosfer. Ini dapat dilihat ketika bagian utama Matahari disembunyikan, misalnya, selama gerhana matahari.

Matahari memiliki delapan planet yang dikenal. Ini termasuk empat planet terestrial (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars), dua raksasa gas (Jupiter dan Saturnus), dan dua raksasa es (Uranus dan Neptunus). Tata Surya juga memiliki setidaknya lima planet kerdil, sabuk asteroid, banyak komet, dan sejumlah besar benda es yang terletak di luar orbit Neptunus.

Kami akan membahas planet ini di artikel selanjutnya. Semoga artikel ini membantu Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang Matahari. Artikel selanjutnya adalah tentang Merkurius, planet yang paling dekat dengan Matahari.

Next post Merkurius, Planet terkecil di Tata Surya