Sebuah komet berukuran raksasa dari tepi Tata Surya terpantau mengarah ke Matahari. Apakah terdapat potensi komet itu membahayakan alias menabrak Bumi di masa depan ? Komet yang dinamakan Bernardinelli-Bernstein itu seribu kali lebih besar dari komet pada umumnya. Ia pertama kali terlacak pada tahun 2014 ketika jaraknya 4 miliar kilometer dari Tata Surya kita. Ukuran lebarnya antara 96 sampai 370 kilometer. Sejak saat itu sampai sekarang, komet ini melaju 1 miliar kilometer lebih dekat ke arah Bumi. Pada akhirnya ia akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada tahun 2031.
Beruntung menurut ilmuwan, komet raksasa ini tidak akan membahayakan Bumi. Namun nanti manusia dapat mengamatinya walau membutuhkan teleskop besar. Ia juga akan diriset lebih lanjut untuk menambah pengetahuan tentang sejarah alam semesta. Seandainya komet sebesar itu menabrak Bumi, maka akan terjadi bencana dalam skala global dan terjadi perubahan iklim. Misalnya saja Komet tersebut jatuh ke lautan, maka akan terjadi tsunami raksasa. Namun seperti sudah disebutkan tadi, skenario seperti itu tidak akan terjadi menurut analisis ilmuwan. Komet terkadang tidak diketahui seberapa terang cahayanya. Jadi bisa saja nanti saat bisa dilihat dari Bumi, ia akan terlihat cemerlang dan memukau yang melihatnya. Saat ini saking jauhnya, ia masih sangat sulit disaksikan.
Komet Bernardinelli-Bernstein berasal dari Oort Cloud, tempat di mana banyak komet eksis, letaknya antara Pluto dan sabuk Kuiper. Ia disebut sebagai komet terbesar yang pernah terdeteksi dari sana. Diyakini komet sebesar ini sebenarnya banyak yang belum ditemukan. “Kita punya kesempatan untuk menemukan apa yang mungkin adalah komet terbesar yang pernah dilihat atau setidaknya terbesar dari yang pernah diteliti, dan mendeteksinya cukup awal agar orang bisa melihat perkembangannya seiring ia semakin mendekat,” cetus Gary Bernstein dari University of Pennsylvania yang menemukannya.